Uni Eropa Kritik Keputusan Inggris Setujui Penggunaan Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech
Uni Eropa mengomentari keputusan Inggris dalam menyutujui pemakaian secara luas vaksin COVID-19 yang ditingkatkan oleh perusahaan Amerika Serikat Pfizer dan Jerman, BioNTech.
tips permainan tembak ikan online terpercaya
Dikutip US News yang mencuplik Reuters, Kamis (3/12/2020) kritikan itu dikatakan dengan menjelaskan jika proses lengkap harus dikerjakan saat sebelum mengeleluarkan ijin itu.
Cara untuk memberi otorisasi genting pada vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech disebutkan sudah disaksikan oleh beberapa orang selaku kup politik untuk Pertama Menteri Inggris Boris Johnson, yang sudah pimpin negaranya keluar dari Uni Eropa, dan hadapi kritikan atas pengatasannya pada wabah Virus Corona.
Keputusan itu juga dibikin di bawah proses kesepakatan genting yang demikian cepat, yang memungkinkannya regulator obat Inggris untuk saat ini menetapkan vaksin cuman 10 hari sesudah mulai mengecek data dari eksperimen jumlah besar.
European Medicines Agen (EMA), mengatakan jika proses kesepakatan yang semakin lama serta lebih pas, yang didasari pada semakin banyak bukti, dan membutuhkan semakin banyak pengecekan yang perlu dikerjakan, dibanding proses yang diputuskan oleh Inggris.
Dijumpai jika EMA, adalah tubuh bertanggungjawab untuk menyepakati vaksin COVID-19 untuk Uni Eopa.
Saat itu, Country Manajer Pfizer Inggris, Ben Osborn mengatakan jika "Kami sudah sediakan paket data komplet, data yang tidak buta, ke ke-2 regulator. Saya pikir apa yang kalian saksikan hanya ketidaksamaan dalam proses dan garis saat yang memicunya, bukan ketidaksamaan dalam pengangkutan data".
Disamping itu, Juni Raine, kepala Tubuh Pengontrol Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA), menerangkan, "Langkah kerja MHRA sama dengan seluruh standard internasional," dan menambah jika "Perkembangan kami seutuhnya tergantung pada tersedianya data dalam pantauan berguling dan penilaian ketat kami dan anjuran mandiri yang kami terima".
Pada 6 Oktober 2020, EMA mengawali pantauan berguling pada data awalnya dari eksperimen vaksin Pfizer, proses genting yang mempunyai tujuan untuk percepat peluang kesepakatan, yang umumnya memerlukan waktu minimal tujuh bulan semenjak akseptasi data komplet.
Sesaat pada 30 Oktober, regulator Inggris mengeluarkan pantauan bergulirnya sendiri dan menganalisa semakin sedikit data dibanding yang ada untuk EMA.
"Maksudnya bukan jadi yang pertama tapi untuk memperoleh vaksin yang aman dan efisien," kata Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn pada pertemuan jurnalis.
Waktu ditanyakan mengenai proses genting yang dipakai oleh Inggris, Spahn menjelaskan jika beberapa negara Uni Eropa sudah pilih proses yang lebih lengkap untuk tingkatkan keyakinan pada vaksin.
"Bila Anda menilai cuma beberapa data sama seperti yang mereka kerjakan, mereka ambil resiko minimal," tutur bekas kepala EMA, Guido Rasi ke satu stasiun radio Italia.
Berita baik, vaksin Pfizer diklaim 90 % dapat hindari virus corona! Seperti info secara lengkap? Check video di atas ya!