Tragedi Berdesakan Mematikan di Konser Rock Ohio, 11 Orang Tewas
Satu konser musik rock di Cincinnati's Riverfront Coliseum di tahun 1973 diketahui karena tragedi yang disebutkan festival seating atau tempat duduk festival, yang menelan 11 korban jiwa. Kejadian ironis itu jadi konser rock sangat membahayakan dalam riwayat.
tips permainan tembak ikan online terpercaya
Festival seating ialah peraturan berkaitan ticket masuk umum untuk konser rock di Cincinnati's Riverfront Coliseum di tahun 1970-an. Arti dan peraturan ini selanjutnya tercoreng karena 11 orang terhitung tiga murid sekolah menengah, meninggal pada 3 Desember 1979 di posisi itu.
Kejadian itu berlangsung saat keramaian pemegang ticket pengin masuk di dalam waktu band rock The Who akan tampil, mereka menerobos untuk masuk Riverfront Coliseum dan berebutan ke arah tempat duduk festival yang belum diminta (siapa cepat, ia yang bisa).
Diambil dari History.com, ketentuan berkaitan festival seating sebenarnya sudah di hilangkan di beberapa tempat sama di Amerika Serikat pada 1979, tetapi mekanisme itu masih berlaku di Riverfront Coliseum. Walau berlangsung kejadian beresiko di atraksi Led Zeppelin 2 tahun awalnya. Hari itu, 60 calon pemirsa konser diamankan dan beberapa puluh yang lain terluka, saat keramaian di luar tempat itu berdesak-desakan masuk di pintu kaca yang terkunci di Coliseum.
Sesaat pada tragedi 3 Desember 1979, pintu-pintu yang serupa waktu kejadian konser Led Zeppelin terkunci, sesaat keramaian fans The Who lagi makin bertambah. Konser malam itu direncanakan diawali pada jam 20.00, tapi pemegang ticket mulai bergabung di luar Coliseum tidak lama sesudah tengah hari.
Pada jam 15.00, polisi diundang untuk jaga keteraturan waktu keramaian membesar jadi beberapa ribu.
Pada jam 19.00, diprediksi 8.000 pemegang ticket berdesakan untuk memperoleh status di plaza di gerbang barat Coliseum dan keramaian mulai bekerja maju.
Saat seorang letnan polisi dalam tempat peristiwa coba memberikan keyakinan promotor acara untuk buka pintu kaca yang terkunci di pintu masuk gerbang barat, ia dikasih tahu jika minimnya crew pengambil ticket untuk bekerja dalam dan ketentuan serikat karyawan menahan mereka mengambil crew untuk lakukan pekerjaan itu.
Seputar jam 19.20, keramaian itu menerobos di depan pintu dengan kuat waktu satu set pintu kaca pecah dan yang lain terbuka.
Faksi keamanan dari Coliseum tidak nampak untuk selekasnya menahankan keadaan itu, lalu polisi selekasnya mengetahui jika keadaan itu mempunyai potensi jadi musibah. Tetapi secara fisik, mereka tidak bisa perlambat arus orang yang menorobos lewat plaza minimal sampai 15 menit selanjutnya.
Seputar jam 19.45, polisi mulai masuk di keramaian, di mana mereka mendapati beberapa korban yang terbujur di tanah dan meninggal karena napas sesak.
Cemas dengan reaksi pemirsa jika konser itu diurungkan, petugas pemadam kebakaran Cincinnati memberikan instruksi promotor untuk meneruskan atraksi dan anggota The Who tidak dikasih tahu apa yang berlangsung sampai sesudah mengakhiri lagu terakhir kalinya beberapa saat setelah itu.
Sesudah tragedi itu, Kota Cincinnati pada akhirnya mengaplikasikan peraturan festival seating dalam tempat konsernya sama seperti yang lain. Sekarang ini, proses pengaturan massa yang lebih bagus sudah menahan terulangnya kejadian seperti itu.
Band lokal lokal Jerman mengadakan konser untuk fansnya. Tetapi, beberapa fans harus nikmati atraksi itu dari dalam mobil untuk menahan penebaran virus corona.