Lewat Komik Superhero Bermasker, India Ajak Warga Lawan Disinformasi COVID-19
Superhero atau pahlawan super komik wanita pertama di India yaitu Priya adalah figur yang awalnya berkampanye menantang pemerkosaan, penyiraman air keras dan perdagangan sex. Kesempatan ini dia kembali lagi untuk menantang disinformasi sekitar wabah COVID-19.
tips permainan tembak ikan online terpercaya
Priya's Mask dikeluarkan pada 2 Desember 2020.
Dalam komik ini, si pahlawan akan menggamit Jiya sang Burka Avenger, seorang watak terkenal dari acara kartun Pakistan. Ke-2 nya akan sampaikan info sekitar penjagaan wabah, infodemik, penebaran besar dalam informasi palsu sekitar Virus Corona COVID-19.
Dengan lebih dari 9,4 juta infeksi dan 137.000 kematian, India mempunyai beban masalah paling tinggi ke-2 di dunia. Lockdown yang ketat difungsikan pada 21 Maret benar-benar tunda penebaran untuk beberapa waktu, tapi infeksi tumbuh secara cepat dan lagi bersambung sebab limitasi mulai dilonggarkan.
Rintangan khusus dalam perang India menantang COVID-19 ialah info yang keliru dan menyimpang sekitar wabah, yang kerap dibagi sekencang kilat.
Semenjak infeksi pertama disampaikan awalnya tahun ini, juta-an orang dengan hp pintar sudah terima beberapa ratus pesan semasing mengenai penyembuhan, isu lockdown dan teori konspirasi mengenai asal mula COVID-19.
Diambil dari BBC, Selasa (1/12/2020), claim jika kerap menyeruput air hangat, menghindar daging dan unggas atau konsumsi obat homoeopati bisa menahan infeksi sudah dengan teratur masuk di kotak pesan warga.
Ketakutan dan kelalaian sudah membuat orang meremehkan perintah untuk menggunakan masker dalam tempat umum atau jaga jarak sosial. Di sejumlah tempat, karyawan garis depan, terhitung dokter dan perawat mendapatkan penghinaan, mereka tidak boleh ada di dalam rumah mereka sendiri oleh tetangga yang takut terjangkit virus.
"Lewat kampanye ini, kami pengin melawan info yang keliru, hilangkan ketakutan dan memberikan dukungan petugas kesehatan dan seseorang di garis depan perang menantang virus," tambah Ram Devineni sebagai pembuat seri komik Priya.
Devineni yang disebut turunan India-Amerika ini awalnya mengeluarkan "modern-day feminist superhero" pada Desember 2014, 2 tahun sesudah berlangsungnya pemerkosaan beringas pada seorang wanita muda dalam bis di Delhi. Komik itu dibikin untuk memfokuskan perhatian pada permasalahan gender dan kekerasan seksual di India, lalu seri ini dikukuhkan selaku "juara kesetaraan gender" oleh UN Women.
Dalam Priya's Mask, figur khusus datang dengan tunggangi harimau betina terbang Sahas (dengan keberanian) untuk menantang "monster tidak nampak" yaitu satu virus yang mematikan.
Waktu ia terbang ke kota, dia menyaksikan massa larikan diri dengan berjalan kaki, sisi ini adalah refrensi dari hari-hari awalnya lockdown di India saat beberapa puluh ribu karyawan migran miskin berjalan sepanjang beberapa hari untuk pulang sesaat pabrik, kantor dan transportasi ditutup.
Shubhra Prakash yang menulis naskah Priya's Mask, menjelaskan jika ia masukkan pengalaman pribadinya ke dalam narasi.
"Sepanjang minggu-minggu awalnya lockdown, kami tidak dibolehkan tinggalkan rumah sama sekalipun. Jadi saya habiskan beberapa waktu di podium sebab akses saya ke luar benar-benar terbatasi," tutur Prakash.
"Jadi saat Anda menyaksikan Meena, seorang gadis kecil yang disebut salah satunya watak khusus dalam narasi, berdiri sendirian di podiumnya, melamun, itu saya," sambungnya.
Dia menambah jika saat lockdown mulai berkurang dan kami dapat keluar, 'new normal' tampil. Kami harus menggunakan masker dan jaga jarak sosial.
Dalam komik itu, Meena dibawa naik ke punggung Sahas untuk berkeliling-keliling kota waktu lockdown. Mereka menyaksikan jalanan yang sepi, lalu Meena menyaksikan warung es cream favoritnya di mana tidak lagi ada yang berbaris.
Dia menyaksikan temannya yang terisolasi seperti ia dan dengar beberapa suara kadang tidak logis dan mengerikan. Di dalam rumah sakit, ia memantau ibunya, seorang perawat, yang dengan gagah berani menjaga pasien COVID-19.
"Kami pengin menyorot peranan pahlawan COVID-19 sebab kami berasa mereka sedikit dibahas. Ada beberapa stigma sekitar penyakit ini, dan kami coba menjelaskan jika beberapa orang perlu memikir secara terbuka," kata Prakash.
"Apa yang membuat dunia lagi bergerak sepanjang wabah? Pengorbanan yang dikerjakan oleh karyawan garis depan, yang pergi bekerja untuk jaga kami aman," sambungnya.
Dalam komik itu, Priya berpartner dengan Jiya, si Burka Avenger yang berusaha membuat perlindungan kotanya Chutneyville dari gempuran keji oleh Baba Kaboom, yang merencanakan untuk menggantikan dengan tidak kenakan masker dan menebarkan virus.
Tetapi, dalam prosesnya, ia sendiri yang terkena COVID-19 dan memerlukan kontribusi dari Priya dan Jiya.
"Pesan paling penting yang dikatakannya ialah kita harus menyaksikan dunia dengan kasih sayang dan tidak berserah pada kemanusiaan. Kita cuman dapat mengalahkan virus bila kita bekerja bersama," tambah Prakash.
Indrani Ray, direktur pembuat film animasi dengan durasi dua menit berdasar Priya's Mask, menjelaskan jika wabah sudah mengubah kehidupan seluruh orang dan walau "lockdown kami berlainan, pengalaman kami sama".
Ray menjelaskan jika orang tuanya tinggal di Kolkata dan ia tidak bisa menyaksikan mereka selama setahun. "Saya takut untuk bertandang, bawa infeksi dan menyebarkannya ke mereka," katanya.
Partnernya Tanvi Gandhi yang disebut produser film itu, menjelaskan jika keterkaitannya dalam project itu dikarenakan oleh fakta individu.
"Saya kehilangan seorang di keluarga saya sebab virus, dan semua berlangsung demikian cepat. Waktu itu Anda mengetahui jika ini bukanlah cuman statistik, bukan sosial media, ini ialah suatu hal yang paling riil yang mengubah kita," paparnya.
Animasi ini disuarakan oleh simbol feminis di Bollywood dan Hollywood, terhitung Rosanna Arquette, Vidya Balan, Mrunal Thakur dan Sairah Kabir yang berumur 12 tahun. Komik yang mengarah golongan muda dan mempunyai feature augmented reality ini bisa didownload dengan gratis di mana juga di dunia.
Devineni menjelaskan jika Priya's Mask mempunyai keterkaitan yang bukan hanya pada India, tapi secara global sebab wabah sudah memengaruhi orang di penjuru dunia.
Dia menjelaskan jika 10 tahun di depan, kreasi seni ini bisa menjadi dokumen riwayat berkenaan bagaimana umat manusia hadapi wabah wabah secara emosional dan dalam.
Menggunakan masker jadi salah satunya prosedur kesehatan untuk jauhi terkena virus corona. Tetapi, ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian supaya masker dapat efisien hindari penyebaran covid-19.